Sabtu, 23 April 2011

Mandalawangi-Pangrango

Mandalawangi-Pangrango


by : Soe Hok Gie

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku

aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

"hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya "tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
'terimalah dan hadapilah

dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu

aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup


Jakarta 19-7-1966

Ketegaran Mengalahkan Kebodohan

Ketegaran Mengalahkan Kebodohan


“Sejak memeluk Islam gelora semangat Tufail pemimpin suku ad-Dausy untuk berdakwah pada kaumnya makin tak terbendung. Mula-mula pada istrinya, ia lansung menyodok “ dengarkanlah..... mulai detik ini engkau bukan milikku dan aku bukan milikmu.” 
“Mengapa demikian wahai suamiku?” Islam telah membedakan aku dan engkau! 

” Tidak...sebab agamamu adalah agamaku!” jawab sang isteri mantap. 

Seruan dakwah Tufail, disambut dingin. Kecuali oleh dua orang, Abu Hurairoh dan Abul Akr, yang menyambut.hangat Abul Akr adalah suami dari Ghaziyah binti jabir, wanita yang sontak mengimani apa yang diimani suaminya. 

Dari sinilah bermula kisah ketegaran seorang Ghaziyah binti jabir. Wanita yang terkenal juga dengan dengan sebutan Ummu Syariek itu tanpa sungkan sejak itu memperlihatkan ciri-ciri keimanannya pada masyarakatnya. Muslimah itu berharap, akhlak-akhlak karimah yang diperlihatkannya, akan makin membuka kesadaran kaumnya. 

Namun ternyata harapannya melesat, tetangga-tetangganya malah jadi berang dengan ulah Ummu Syariek, dan langsung mengadukan perihal keislaman wanita itu pada saudara-saudaranya. Suatu hari , tatkala suaminya sedang tak berada dirumah, saudara-saudara suaminya beramai-ramai menggedor pintu rumah Ummu Syariek. Dengan wajah beringas penuh permusuhan, mereka menanyakan wanita itu. 

'Apakah engkau telah memeluk Islam? 

“Benar,”jawab Ummu Syariek tegas. 

“Kalau begitu, tidak ada jalan lain, kami akan menyiksamu dengan siksaan yang keras!” 

Dengan gagah berani, Ummu Syariek menegaskan, ia tak gentar oleh ancaman itu. Ia katakan pada begundal-begundal suku Dausy itu, apapun yang akan diancamkan pada dirinya, ia tak akan keluar dari keimanan-nya. Para begundal itu makin berang. 

Setelah ancaman dan bujuk rayu mereka gagal, mereka menyeret wanita mu’minah itu, lalu memasukkannya kesebuah rumah kosong yang kotor bersama seekor unta yang penuh koreng. Bila matahari tengah terik membakar, wanita itu diseret keluar, lalu dipentangkan ditengah-tengah padang pasir. Selama dalam siksaan itu, tak setetes air pun diberikan kepadanya. Sembari menyiksa, para begundal itu terus memteror Ummu Syariek; 

“Tinggalkan agama Muhammad!”. 

Andai saja Ummu Syariek tidak bersikeras, rayu para penyiksa itu, niscaya ia akan dibebaskan dari siksa yang berat. Tapi apa sikap wanita mu’minah itu? ia selalu menunjuk-nunjuk jarinya keatas langit, membuat isyarat ahad [tauhid], sebagaimana yang dilakukan sahabat Bilal r.a. Bibir wanita tegar itupun , tak putus-putusnya bertakbir, bertahmid dan bertasbih Bertubi-tubi siksaan yang mendera-nya, begitu pula diiringi nya siksaan itu dengan kesibukan berdzikir kepada Allah. Boleh jadi, para penyiksanya sampai bosan dan lelah mendera wanita perkasa itu. 

Kemudian merekapun memutuskan untuk meninggalkan wanita ‘pembangkang’ ituterpentang sendirian di tengah padang pasir yang tengah terik terbakar matahari. Ketika itulah terjadi suatu mu’jizat Robbani. Ummu Syariek sibuk berdzikir sembari menahan dahaga luar biasa. Tatkala ia sekonyong-konyong merasakan sebuah timba air yang datang menghampi-rinya. Ia pun meneguk air itu sepuas-puasnya, dan setelah itu timba itu menjauh darinya. Ummu Syariek menoleh ke arah mana datangnya timba itu. 
Demikianlah, beberapa kali timba itu mendekat, dan Ummu Syariek merenguk sepuas-puasnya. Bahkan sekujur badannya disiramnya , hingga ia merasakan kenyang dan sejuk. Dan tatkala para begundal Dausy datang kembali,lalu mengetahui keadaan wanita itu, mereka pun terperanjat luar biasa. 

“Dari mana kau peroleh air itu, hai musuh Allah?”. 

“Musuh Allah...? sesungguhnya kalianlah musuh Allah, manusia-manusia yang membenci agama-Nya. Kalian tanya darimana air itu? Dari Allah. Dia memberi rizki kepada saya!”jawab Ummu Syureik gagah. 

Mereka masih sangat tidak yakin atas keterangan wanita mu’minah itu. Segera gerombolan penyiksa itu menghampiri sumur yang ada di dekat situ, lantas mengamati timbanya. Ternyata timbanya masih di tempat semula tanpa berubah sama sekali. Berarti Ummu Syariek amat mustahil bisa mengambil air. Entah kenapa, menyaksikan kenyataan ini, para pegundal Dausy itu jadi tercenung. Segera saja tanpa komando, dari bibir salah seorang penyiksa itu terlontar ucapan : 

“Sungguh...kami bersaksi bahwa Tuhanmu, Tuhanku pula, Tuhan yang mendatangkan rizki di tempatmu. Dialah yang menurunkan Islam.” 

Sejak saat itu para penyiksanya menyatakan tobat, dan masuk Islam. Lalu mereka pun komitmen, menyatakan siap menjadi da’i dan pembela islam. Tercatat akhirnya dalam sejarah, seluruh keluarga Abul Akr memeluk Islam. 

Ketegaran Ummu Syariek, adalah fenomena luar biasa yang baru pertama kali mereka saksikan. Tak mungkin sebuah keyakinan dipertahankan dengan sangat begitu gigihnya, kalau keyakinan itu palsu. Ketololan mereka pun akhirnya rontok oleh sebuah ketegaran Ummu Syariek. Wanita itu telah memberikan pelajaran pada mereka, betapa mahalnya harga sebuah Iman. Iman yang jujur adalah sebuah formulasi 'Robbany yang memadukan keyakinan total, kepasrahan sempurna, keberanian dan keistiqomahan” yang mampu melahirkan kekuatan tak terkalahkan. Hanya dengan iman yang jujur, kemungkaran apapun dan bagaimanapun bentuknya, pasti akan dapat dihancurkan dengan izin Allah. Dan Ummu Syariek telah membuktikan hal itu. 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah, kemudian mereka tidak ragu-ragu. Dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang jujur [imannya]”. [Q.S. Al-Hujurat : 15]. 

Sumber : majalah Ummi No.10/ 1995M

KETIKA...

ketika semua sudah lenyap
ketika sang penguasa berjalan diatas punggung2 rakyat jelata
ketika kediktatoran merajalela
ketika saat jahiliyah meliputi negri ini
ketika terjadi krisis kepercayaan thd tokoh agama
ketika pemerintah hanya memalak rakyatnya
maka hambaMu yang hina ini
mohonkan perbaikan untuk negri ini
semoga lahir pemimpin yang arif di negri yang kacac balau ini
karena entah masih pantaskah negara ini disebut negara
Yaa....Tuhan turunkan keajaibanMu untuk negri ini
(NURKHOLIS, 22FEBRUARI 2011)


























PLEDOI SYETAN

"AKU tak seperti yang kau ceritakan
janganlah aku menjadi tempat segala kesalahan yang kau buat sendiri. aku tak pernah menyuruhmua berbuuatseperti yang aku kehendaki. aku bahkan tak pernah membujukmu untuk melakukannya. aku sebagaimana dirimu, makhluk Tuhan juga yang barang kali pernah pada suatu masa berbuat salah. Dan karena kesalajan itu Tuhan mengutukku. Akan tetapi, bukan berarti kutukan itu membuatmu beralasan atas setiap keslahan yang kau lakukan. jangan salahkan aku." (TTD SETAN/ IBLIS


‎"akan tetapi bagaimanapun juga dalam lubuk yang paling dalam aku merasa senang riang jika Manusia meyalahkan dan mengkambing hitamkan aku. karena dengan begitu, manusia tidak pernah merasa berbuat salah (dosa). jika beritu maka tidak ada meminta ampun kepada ALLah. jika tidak ada minta ampun maka tidak ada ampunan. dan jika tidak ada ampunan maka maka dosanya semakin manumpuk dan nanti dia akan menjadi teman nongkrongku di warung neraka" (TTD SETAN/IBLIS)
(penulis  Shifa Wafa Atoillah

latihan futsal

salam diary, ari ini ku pilih mengawali pagidengan bermaen futsal, biar agak lincah dan trengginas, hehehehe.
nanti siang lanjutan ngelab, sebelumnya ada pertemuan ma tmn2 KKN. mdh2an hari ini hari menyenangkan agar ku dapat melupakan Si Ade F. tapi rasa2nya susah bgt melupakan dia. semakin ingin melupakannya. semakin ku ingin bersamanya dan dekat dengannya. Ya Allah.....